Rabu, 20 Maret 2024

Kacamataku



Bagi anda pembaca, seringlah bersyukur memiliki mata yang normal. Belum mengalami yang namanya minus. Sehingga kemana-mana tidak perlu membawa dan memakai kacamata.

Saya akan bercerita sedikit tentang kacamata dan mata. Sudah kebiasaan ketika berjamaah seperti biasa, saya memakai kacamata namun ketika sholat pasti saya melepasnya. Dan kemudian meletakkan dibawah tepat disamping tempat sujud saya. Mungkin bagi beberapa orang yang terbiasa berjamaah sudah hafal dengan kebiasaan saya tersebut.

Entah apa yang terjadi, semalam saya sudah merasa tidak enak hati ketika melihat beberapa anak yang mondar mandir. Pertama, ada seorang anak lari-lari keluar masuk tempat berjamaah, sudah merasa tidak nyaman. Dan benar, ketika dia berlari keluar diwaktu para jamaah mengikuti imam, langsung keinjak. Saya pinggirkan dan kutata agar aman. Dan saya masih memaklumi dan memahami karena masih anak-anak. Tetapi, saking seringnya dia berlalu lalang didepan shaf sholatku, keinjak kedua sampai berbunyi krek. Tanpa sepengetahuan pendampingnya. 

Posisi masih sholat, tentu membuat hatiku bertanya dan berkata ketika sholat. Artinya sudah tidak konsentrasi. Langsung kuperiksa ulang, dan ternyata benar, gagang kacamataku yang satu tak berfungsi dan bengkok. Untungnya tidak sampai patah, namun dipakai benar-benar sudah tidak nyaman.

"Duh gusti paringi sabar" (kataku dalam hati). Tiba-tiba keronto-ronto (menangis) merasa duh mataku, yang dulunya indah tak memakai kacamata, tapi sekarang harus memakai kacamata dan masih diinjak orang pula. Allah masih betul-betul menyayangi saya, masih beruntung kacamata yang kubawa bukan kacamata kerja, melainkan kacamata aktivitas. Sehingga saya tak perlu gelisah yang terlalu.

Ada hal yang sangat saya sayangkan adalah, mengapa anak tersebut seakan tidak merasa bersalah bahkan tidak merasa menginjak sesuatu. Sebab, kejadian tersebut sudah kedua kalinya. Bahkan kedua itu cukup parah, sebab sampai kesempar melebihi tempat sajadahku. Orang yang di sampingku sampai bertanya kepada anak tersebut. Entah detailnya bagaimana yang intinya kenapa sering keluar masuk. Memang saya sebagai orang dewasa harus benar-benar memaklumi anak kecil tersebut. 

Sehingga banyak pelajaran ketika hal ini terjadi, minimal tips yakni jika memang memakai kacamata dan ketik sholat harus melepasnya jangan lupa untuk membawa wadahnya atau tempat kacamata. Kedua, tidak perlu memakai kacamata dari rumah. Ketiga, letakkan kacamata diatas yang sekiranya tidak terjangkau orang berjalan. Keempat, jika terpaksa pakai saja kacamata untuk sholat.

Nah sebagai orang tua harus sangat bijaksana. Ditempat ibadah yang notabennya tempat umum harusnya memahami dan mengerti. Tidak seenaknya menginjak-injak sajadah orang. Minimal permisi, nyuwun sewu, mohon maaf ketika mau lewat. Meminimalisir ketidak nyamanan mengingat masjid adalah tempat ibadah dan tempat yang suci. Anehnya, banyak dikalangan orang tua dan masyarakat kurang memahami hal tersebut. 

Mereka berprinsip untuk membangun kebiasaan belajar di masjid, namun lupa akan ketertiban yang dijaga. Bahkan ketika diberikan masukan, banyak yang kecewa dan kembali menyalahkan.

Saya tekankan kembali, tidak dilarang ke masjid membawa putra putri yang masih kecil. Tetapi harus bijaksana dan mengingatnya. Selain itu sebagai orang dewasa harus benar sadar betul kewajiban dan hak. Mungkin saya menulis hal ini banyak yang setuju dan tidak, tetapi setidaknya ini benar-benar menjadi pelajaran bagi semuanya. So tetap semangat.

Bukan Sekedar Menahan Haus Dan Lapar


Puasa yang sejatinya menahan dari segala hal. Tidak cukup rasanya hanya menahan rasa haus dan lapar. Sejatinya menahan semua hal yang negatif. Mulai dari benak, prasangka yang tidak baik.

Acap kali puasa menjadikan diri lebih diam, seakan membuang energi bilamana berbicara, selain bau mulut yang begitu harum dan membuat malas menanggapi. Diam juga bukti menanggapi suatu hal. Ini sebuah pelajaran juga sehingga berbicara yang tidak bermanfaat juga tidak ada gunanya, sehingga lebih baik diam. Harusnya diterapkan juga dalam hari-hari biasa.

Kita sering lupa ketika diam, tapi jari juga bergerak untuk berkata dalam bentuk tulisan. Mungkin tulisan tidak berirama bahkan tidak bernada. Tetapi, tulisan bisa berintonasi untuk pembacanya. Pada kondisi-kondisi tertentu tulisan juga menjadi mantra penyemangat untuk melakukan hal-hal kebaikan. Maka jemari ini pun hendaknya digunakan untuk menulis yang baik, menulis informasi yang jujur, tidak mengada-ada yang ujungnya menjadi fitnah. Naudzubillah

Maka, jikalau menahan untuk tidak berprasangka buruk, tidak berkata buruk maka juga sejatinya menahan untuk tidak menulis hal-hal yang menyakiti orang lain. Selanjutnya menahan untuk tidak mendengarkan hal-hal buruk. Misalnya, tidak mendengarkan gunjingan, gosip atau mendengarkan yang buruk. Mungkin kita bisa mendengarkan ngaji atau ceramah untuk membantu terhindar dari hal-hal yang kita dengarkan yang tidak baik.

Selanjutnya, menata hati untuk tetap dzikir mengingatNya, dengan segala kalimat tayyibah, seperti istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan shalawat. Serius, rasanya nikmat sekali, menata hati dan seakan lupa dengan segala hal omongan yang tidak penting. Alhamdulillah, semoga puasa Ramadhan kali ini lebih berkualitas dan mendapat ridho dari Allah. 

Selasa, 19 Maret 2024

Kegiatan Pondok Ramadhan


Kegiatan Pondok Ramadhan di Madrasah kali ini diselenggarakan selama tiga hari. Mulai dari pukul tujuh sampai sebelas. Kegiatan ini dibedakan menjadi dua kelompok besar yakni kelompok kelas atas dan kelompok kelas bawah.

Ketika acara opening dihari Senin, saya izin untuk tidak hadir. Lalu Selasa masuk, saya kira saya bisa pulang lebih awal, ternyata pada jadwal terpampang saya ada jam mengisi materi di kegiatan tersebut. Apapun yang terjadi gass saja. Media boneka untuk mendongeng juga tidak terbawa. Materi dan penugasan, ice breaking saya kemas dengan ala kadar.

Alhamdulillah meskipun begitu, kelas atas sangat antusias dalam mengikuti, sebab saya menyusun strategi dalam duduk yang berbeda dari hari sebelumnya. Gabungan empat kelas dengan peserta hampir enam puluh, mereka mau untuk diajak kerjasama. Mengikuti dengan saksama, menyimak dan memperhatikan. Meski hanya beberapa anak yang mendapat peringatan.

Ketika terdapat penugasan menurut saya ini yang paling seru, sebab mereka tidak akan bisa berkelompok dengan satu kelasnya. Melainkan silang dan acak, sebab tempat duduknya yang berbeda. Satu kelompok ada empat peserta didik. Mereka bertugas untuk membuat peta konsep dari materi yang telah diberikan. Tentu, dengan redaksi yang lengkap dan berurutan.

Pada kegiatan pondok Ramadhan hari kedua ini, mereka menerima materi tentang Puasa dan Shalat Tarawih. Mungkin secara teori, rata-rata mereka sudah memahaminya. Sehingga pada materi ini, saya menyampaikan beberapa contoh yang kurang tepat dan sering terjadi disekitar kita. Misalnya, ketertiban shaf atau barisan ketika sholat berjamaah dan tarawih. Sering terjadi shaf ketika jamaah penuh terlebih dahulu yang belakang, sedang yang depan masih longgar. 

Contoh selanjutnya peserta didik yang ketika puasa mereka mengaku lebih cepat lemas, sehingga mereka memilih untuk tidur seharian. Lalu, kami sampaikan tata cara berbuka puasa ala Rasulullah. Beberapa tips agar tarawih tidak terlalu lelah, salah satunya jangan berlebihan ketika berbuka puasa dan hindari minum es. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk mereka semua. 

Selasa, 05 Maret 2024

Pembelajaran Menulis Diskripsi

 



Mengajarkan kepada anak-anak kelas V tentang menulis diskripsi dimata pelajaran Bahasa Indonesia mungkin masih tergolong mudah. Sebab pengantar, definisi dan struturnya disampaikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Kita tahu bahwa teks diskripsi adalah teks yang menggambarkan segala sesuatu dengan detail. Paling mudah ketika mengajar dengan mencontohkan pembuatan teks tersebut mengawalinya dengan mengidentifikasi dan menetukan suatu benda yang sering ditemukan dan tidak asing bagi peserta didik, misalnya makanan, tempat wisata dan permainan.

Struktur teks diskripsi terdiri dari identifikasi, deskripsi atau penggambaran secara rinci dan kesimpulan. Pembelajaran menulis diskripsi diawali dengan menentukan benda atau tempat yang akan didiskripsikan, menulis kerangka karangan, menentukan judul dan menyusunnya sesuai dengan struktur teks diskripsi. Pengembangan kalimat akan lebih mudah dilakukan mana kala kerangka karangan yang mereka buat berurutan. Sehingga sebagain besar peserta didik kelas V, mereka mampu untuk menyelesaikannya.

Kondisi berbeda saat pembelajaran Bahasa Jawa, terdapat menulis teks diskripsi tentang lingkungan. Harusnya menulis teks diskripsi menggunakan Bahasa Jawa jauh lebih mudah, karena bahasa daerah dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, kami memprediksinya peserta didik akan lancar dan cepat selesai.

Faktanya, mereka menemukan banyak kesulitan diantaranya ketika pelafalan Bahasa Jawa dengan penulisannya berbeda. Misalnya dalam kalimat berikut jika dilafalkan akan berbeda dengan penulisannya.

“Kula lan keluarga dolan menyang segara Sine. Segara Sine kathon endah lan cemarane iso kanggo iyup-iyup para pengunjunge”

Dari cuplikan kalimat diatas, banyak peserta didik yang menuliskan sesuai dengan pelafalannya. Misalnya, kula=kulo, cemara=cemoro, para= poro dan seterusnya. Sehingga peserta didik perlu sekali untuk pengenalan dan faham dengan penulisan Bahasa Jawa dengan betul.

Saya menjadi teringat, bahwa benar sekali jika bahasa daerah atau lokal tidak dihidupkan dan dilestarikan lalu siapa yang akan melanjutkannya. Zaman terus berkembang dan maju, begitu pula penggunaan bahasa. Gen Z, cenderung tidak faham penggunaan, bahasa daerah mulai dari ngoko alus, ngoko lugu, krama alaus dan krama inggil. Oleh sebab itu, meskipun hanya dua jam seminggu sekali dalam pembelajaran Bahasa Jawa di madrasah hendaknya haris dimaksimalkan.

Ini catatan besar bagi seorang guru. Mungkin tidak hanya penulisan Bahasa Jawa dengan redaksi latinnya, tetapi juga dengan tulisan yang menggunakan aksara Jawa dengan pasangan-pasangannya. Mari terus belajar untuk meneruskan dan melanjutkan budaya-budaya lokal kita dengan terus mempelajarinya dan mempraktikkan dalam kehidupan. Semoga bermanfaat

Senin, 04 Maret 2024

Al Qur'an Harus Dibaca



Sebagai kaum muslim kita hendaknya sering membaca Al Qur'an. Al Qur'an bukan suatu pajangan yang hanya diletakkan di rak buku saja. Mungkin di setiap rumah memiliki Al Qur'an. Namun yang menjadi pertanyaan adalah sudahkan kita membaca Al Qur'an?

Tulisan ini sebagai penyegar untuk mengingatkan saya dan mungkin pembaca bahwa membaca Al Qur'an itu sangat penting. Saya pernah mendengarkan nasihat bahwa jika kamu ingin tahu bahwa Allah ingin berbincang atau ngobrol denganmu maka membacalah Al Qur'an. Selain mendapatkan pahala, membaca Al Qur'an tentu akan menenangkan hati, seakan seperti mendapat nasihat serta menjadi obat.  

Pada Al Qur'an juga disebutkan dalam surat Al Ankabut ayat 45 bahwa 

"Bacalah olehmu barang apa yang diwahyukan kepada engkau (Muhammad) dari Al Kitab (Al Qur'an).

Selanjutnya di surah Al Muzammil ayat 20 bahwa "maka hendaklah kamu baca apa yang mudah dari Al Qur'an".


Ayat diatas menandakan bahwa kita harus memperbanyak membaca Al Qur'an. Membangun kebiasaan membaca Al Qur'an memang harus dipaksa terlebih dahulu. Mewajibkan diri sendiri untuk mengambil waktu membaca Al Qur'an. Misalnya setelah sholat maghrib, isya', subuh, dhuhur, atau ashar. Tidak perlu, sekali duduk harus satu juz. Namun, bagaimana meng-ajegkan waktu untuk selalu membacanya. Diawal memang hal seperti itu terasa berat, namun diri kita harus dipaksa.

Sebentar lagi bulan Ramadhan yang biasanya banyak kegiatan tadarus. Harusnya, setelah Ramadhan pun, kegiatan tadarus di rumah tetap berlanjut. Sehingga Al Qur'an yang setiap hari dibaca akan cepat hatam. Nabi dalam haditsnya juga pernah bersabda bahwasannya "bacalah olehmu akan Al Qur'an pada tiap-tiap bulan, bacalah olehmu akan Al Qur'an pada tiap-tiap dua puluh hari, bacalah olehmu akan Al Qur'an pada tiap-tiap sepuluh hari, bacalah olehmu akan Al Qur'an pada tiap-tiap tujuh hari dan janganlah kamu lebihi dari yang demikian itu" (Riwayat Imam-Imam Bukhari, Muslim danbAbubDawud dari s Abdullah bin Amr r.a)

Artinya, sebisa mungkin sebagai muslim agar bisa menghatamkan Al Qur'an. Mungkin sebulan sekali bisa hatam sudah bagus, atau setiap empat puluh hari sekali. Saya juga pernah membaca banyak sekali metode atau cara dalam menghatamkan Al Qur'an dengan cepat dan tujuan utamanya untuk memelihara hafalan Al Qur'annya yakni metode Fami BiSyauqin. Terlepas dari itu intinya sempatkan untuk selalu membaca Al Quran lebih-lebih yang sudah memiliki hafalan untuk selalu menjaganya dengan murojaah, mengulang-ulang sampai lanyah. 

Menjadi pengingat bahwa manusia itu semua sibuk. Namun, dengan segala kesibukan yang telah kita jalani, mari selalu untuk membaca Al Qur'an. 

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنا بِاْلقُرْآنْ , وَاجْعَلْهُ لنا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًا وَرَحْمَةْ , أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنا مِنْهُ مَا نَسِيْنا وَعَلِّمْنا مِنْهُمَا جَهلنا وَارْزُقْنا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ وَاجْعَلْهُ لنا حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ.

Ya Allah rahmatilah kami dengan Al Qur’an, jadikanlah Al Qur’an bagi kami sebagai imam, cahaya, hidayah dan pembimbing. Ya Allah ingatkan-lah kami andaikan kami lupa pada ayat-ayatMu Al Qur’an Al Kariim, ajarkan kami dari apa yang belum kami ketahui, karuniakanlah kepada kami rasa ni'mat membacanya sepanjang waktu baik tengah malam maupun tengah hari. Baik dalam waktu senggang maupun sempit. Jadikan Al Qur'an sebagai hujjah/perisai bagi kami, Wahai Robbi semesta alam.

Yaa  اللَّهُ terangilah hati kami dengan Al Qur’an, dan hiasilah akhlak kami dengan Al Qur’an, jauhkanlah kami dari api neraka asbab ma'uunahnya Al Qur’an yang kami baca, masukkanlah kami ke surgaMu dengan Al Qur’an. Jadikanlah Al Qur’an sebagai teman di dunia, di dalam kubur sebagai sahabat dan penerang, dan cahaya di atas titian (shirath), serta teman di dalam surga, penghalang dan hijab dari api neraka, sebagai petunjuk untuk segala kebaikan dan tetapkanlah kami dalam kebaikan dalam beramal shaleh, anugrahkan kepada kami kemudahan dalam mengamalkan Al Qur’an dengan hati, lisan serta perbuatan, senantiasa cinta kpd kebaikan dan keindahan beriman. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kami, ushwah khasanah kami, panglima jihad tertinggi kami, Nabi Besar Muhammad SAW keluarganya dan para sahabat nabi atas kebaikan akhlaq dan kelembutan budi pekertinya di atas cahaya arsy.

Minggu, 03 Maret 2024

Perjuangan Untuk Beasiswa LPDP


Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah LPDP. Iya, ini adalah salah satu beasiswa yang disediakan oleh pemerintah. Beasiswa ini untuk calon magister atau doktor baik diluar maupun didalam negeri. LPDP bulan lalu telah dibuka oleh Kementrian Keuangan.

Saya dari dulu sangat ingin mengikutinya, termotivasi oleh teman ada yang menempuh S2 dan sekarang S3 di beasiswa LPDP ini. Informasinya kali ini sangat cepat saya terima sehingga membaca berulang kali tidak cukup harus ada action yang cepat dan tepat. Tahun sebelumnya juga sempat mendaftar, tetapi berhenti hanya di pengisian data. 

Nah untuk tahun ini berbeda, saya memiliki teman dosen yang strong woman yakni Bu Ana. Tiba-tiba upload story di Instagram bahwa dia mendaftar. Keinginan dan cita-cita tersebut bergejolak, mendidih kembali. Langsung pada waktu itu saya janjian disebuah cafe minta ke beliau untuk mengajarkan bagaimana langkah dan dokumen apa yang harus disiapkan.

Beliau juga menjelaskan tips-tips membuat dokumen bahkan kita rela lembur dibeberapa hari selanjutnya, membuat dokumen tersebut sampai larut malam dirumahnya. Intinya mendaftar dan menurut saya itu serba cepat, seluruh dokumen harus membuat mulai dari surat rekomendasi, pemilihan kampus. Bahkan semua riwayat perjalanan pendidikan dan organisasi harus ditulis, begitu juga dengan essay, proposal doktoral dengan detail. Dan itu tidak mudah, sebab ada batasan jumlah kata. Membuat kalimat yang jelas dan padat tapi harus on poin.

Singkat cerita ketika deadline terakhir saya posisi masih di suatu acara sampai sore sehingga saya minta bantuan suami untuk mengupload segala yang diperlukan. Untungnya seluruh dokumen sudah saya siapkan. Pemilihan perguruan tinggi negeri bahkan prodi juga harus diajukan sampai disetujui oleh kampus pilihan. Alhamdulillah ditahap ini tidak ada kendala. 

Saya memilih program studi yang serumpun dengan keilmuan saya sebelumnya di dua Universitas Negeri. Pertama saya mengambil di UNESA dan kedua di UIN Malang. Alhamdulillah atas bantuan suami semua terupload dengan tepat waktu. Tahapan seleksi LPDP memang banyak sekali, setelah upload berkas maka menunggu seleksi administrasi, setelahnya masih ada tes tulis lalu wawancara dan sebagainya. Selisih peng-uploadan berkas dan pengumuman kurang lebih tiga minggu.

Ketika 1 Maret kemarin adalah menunggu hasil seleksi dokumen. Tetapi tertulis masih proses seleksi administrasi. Sehingga saya membuka dihari terakhir masa seleksi administrasi yakni tanggal 3 Maret dini hari. Masyallah ternyata beberapa berkas centang hijau artinya lolos, namun hanya satu tanda merah tidak lolos yakni di Sertifikat TOEFL atau bahasa asing. Satu dokumen inilah yang membuat tertulis "Tidak Lolos Administrasi". Awalnya saya sedih, tetapi dalam sistem ada masa sanggah, sehingga saya mengajukan sanggahan. Dan menunggu untuk diacc? 

Kata teman berdasarkan pengalamannya, memang ada kemungkinan di pengajuan sanggah kita diacc, namun langkah selanjutnya apakah mengupload sertifikat ulang kami masih bertanda tanya. Bu Ana juga senasib dengan saya, di bagian sertifikat bahasa asingnya yang tidak lolos.

Sekedar informasi dan buat pengalaman saja, saya baru tahu dan mengerti bahwa hanya lembaga bahasa asing tertentu bisa disetujui oleh LPDP. Hal-hal seperti inilah yang jika dalam berproses tidak dicoba dan dijalani tidak akan tahu. Inilah pengalaman yang luar biasa menurut saya. Selanjutnya dalam segala hal perlu waktu, untuk persiapan yg matang. Jika ingin mendaftar LPDP maka siapkan betul segala hal yang diperlukan. 

Besar harapan semoga dikesempatan selanjutnya bisa ikut kembali dan hasil.  Amin. Melalui tulisan ini semoga bisa menjadi dorongan untuk lebih baik dalam segala hal. Maka kunci utamanya adalah tak bosan untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Lalu bersyukur segala hal yang telah diupayakan dengan maksimal tinggal ikhtiar kepada Allah meminta yang terbaik. So Tetap Semangat Next LPDP I coming and I do the best.

Kamis, 29 Februari 2024

Dongeng "Anak Emas" "Anak Kuning"



Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja dan Ratu tak begitu terkenal malah terkenal dengan tertutupnya mereka. Tiba-tiba kerajaan ini mengangkat anak emas yang entah dari belahan hutan mana ditemukan. Semua rakyatnya melongo, sebab tidak sebodoh dan semudah itu Raja dan Ratu mengangkat anak emas. Tetapi kali ini berbeda, anak emas tersebut sering sekali diberikan label anak kuning. 

Semua rakyatnya mengetahui bahwa Ratu dan Raja memiliki cita-cita kerajaannya akan jaya sepanjang masa. Namun, rakyat seakan tidak rela jika Raja dan Ratu selalu membawa-bawa anak emas yang sebagai pendatang baru, selalu dipuji-puji bahkan selalu dibanggakan dan katanya istimewa tersebut, sebetulnya malah membuat ruwet kerajaan.

Ada empat perdana menteri yang semuanya memiliki wilayah untuk diberdayakan dan dikembangkan. Satu perdana mentri bernama Suryo, dia beruntung mendapatkan jajaran prajurit yang multitalenta sehingga Suryo menjalankan tugas diwilayahnya dengan tergolong mudah. Dua wilayah lagi dikuasai oleh Ratu sendiri, sebab sang Ratu masih ingin berkuasa penuh. Tetapi, sebetulnya tidak ada perubahan atau hal baru di wilayah tersebut. Lagi-lagi Ratu tetap mengandalkan ada anak emas yang selalu kuning dimata Ratu dan Raja.

Satu lagi wilayah yang masih kecil dan baru yang kadang-kadang menjadi bahan bulanan dan kalahan. Sebab, wilayah ini penyumbang dana terkecil untuk kerajaan. Raja, bahkan Ratu seperti tak peduli, dia hanya memperlakukan anak kuningnya dengan istimewa. Suryo yang memiliki wilayah sudah berkembang tak jarang juga sering menyinggung wilayah kecil ini. Lalu mereka masih menilai anak kuninglah yang paling pintar, berjasa dan selalu ada di waktu dan jam yang diperlukan Ratu dan Raja.

Raja dan Ratu seakan buta dengan rayuan manisnya. Semua yang dikatakan anak kuning mereka percaya. Bahkan anak kuning yang membuat salah, dan banyak laporan negatifnya, Sang Ratu hanya tersenyum membisu tak menjawab. Iya, Sang Ratu juga tuli jika anak kuning membuat salah. Namun, perlakuan akan berbeda bila ada menteri, prajurit bahkan rakyat yang berani mengatakan kebenaran dan bahkan berani mengkritik kerjaaan.

Ada salah seorang prajurit perempuan yang anggun. Terkenal lemah lembut suka memanjakan orang namanya Dewi Sabrang. Dewi Sabrang yang segala hal ingin sempurna, tetapi kadang dia tidak tahu medan perang. Sehingga sering sekali Dewi Sabrang menjadi pecundang dan cari aman ketika perang. Dewi Sabrang sering bersembunyi entah kemana, dia juga tidak kehabisan akal, bagaimana pun caranya dia harus bisa meluluhkan hati Raja dan Ratu bahkan mentri Suryo.

Dewi Sekar yang terkenal tegas dan selalu menjadi penggebrak untuk wilayah Suryo, meskipun sering terjadi kontroversi. Opininya selalu mematahkan Raja dan Ratu. Anak Kuning yang banyak muka sering nguping apa yang telah dibicarakan Dewi Sekar dengan teman-temanya. Sebab, ingin menjadi anak kuning Raja Dan Ratu, lalu melaporkan segala hasil ngupingnya.

Masih ada dua tokoh prajurit gagah dan cerdas selalu menjadi pelayan yang baik. Dia adalah Subekti, Subekti sering menjadi pendengar yang baik, bahkan mengetahui perannya kadang menjadi pengamat dan pendiam, tapi lagi-lagi dia juga bermuka banyak. Ketika menghadap Raja dan Ratu semua informasi akan berbeda. 

Lalu prajurit yang bernama Sukirman, dia sering berlagak bodoh tapi sebetulnya dia suka menertawakan orang lain. Kerajaan ini semakin ruwet jika siKuning masih berkeliaran tidak jelas. Sikuning juga sangat pintar membolak balikkan perintah mentri, selalu memutar mutar jika ditagih janji dan tanggung jawab. Misalnya saja diberikan kewajiban untuk melatih rakyat untuk berburu, dia entah pergi berkelana sendiri tanpa memperhitungkan keselamatan rakyatnya. Hingga ada salah satu rakyatnya berkelahi dan salah satu dari mereka jika tak tertolong bisa meninggal.  

Begitulah dongeng anak emas yang sering dijuluki anak kuning selalu benar dimata Raja dan Ratu. Padahal dijadikan anak emas oleh Raja dan Ratu harusnya menjadi contoh yang baik. Bukan sering mematahkan semangat orang, bahkan meninggalkan kewajiban tanpa alasan. Semoga dari dongeng ini bisa diambil hikmahnya. Bahwa manusia itu semua sama dimata Tuhan bahkan sekalipun Raja dan Ratu atau anak emas semua akan mati dan bau tanah.

Kacamataku

Bagi anda pembaca, seringlah bersyukur memiliki mata yang normal. Belum mengalami yang namanya minus. Sehingga kemana-mana tidak perlu memba...